Araanmandiri.com, Padang - Berlokasi di tengah Kota Padang, tepatnya di Kelurahan Tabiang Banda Gadang, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), tidak banyak orang yang tahu, ada peninggalan penjajahan Jepang, lubang japing, yang sangat berpotensi untuk dijadikan destinasi wisata. Berbekal kerjasama dengan Pemerintah Kota Padang, Universitas Andalas menyiapkan tim untuk mewujudkannya.
Fakultas Ilmu Budaya, sebagai salah satu unit di Universitas Andalas yang terdiri atas sembilan program studi, kemudian melirik dan menjadikan lokasi ini sebagai salah satu tempat pengabdian kepada masyarakat. Dilokomotifi oleh Wakil Dekan 1 Fakultas Ilmu Budaya, Dr. Ike Revita, M.Hum. menyambut dengat tanggap dan cepat kesempatan ini.
“Kita memiliki Prodi Sejarah dengan Prodi Bahasa dan Sastra lainnya, seperti Inggris, Indonesia, Jepang, dan Minangkabau. Artinya, kita punya potensi di sumber daya untuk menjadikan Lubang Japang ini sebagai salah satu destinasi wisata sejarah,” ungkap Dr. Ike Revita.
Menurutnya, pengabdian ini merupakan wujud dari tanggung jawab FIB pada masyarakat. Terlebih lagi mengingat, perguruan tinggi memiliki tanggung jawab Tri Dharma, yang salah satunya adalah pendidikan. Hal ini juga ditegaskan oleh Dekan FIB Unand. Prof. Dr. Herwandi.
“Di FIB sudah ada unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat yang memang ditugaskan untuk mengelolal penelitian dan pengabdian,” sebut Dekan.
Dengan melibatkan hampir sepuluh orang mahasiswa, pengabdian yang berkelanjutan ini diharapkan dapat secara bertahap membantu program Pemerintah Kota Padang. Ditambah lagi adanya program KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang sudah past akan semakin memperkuat tim FIB dalam menjadikan Lubang Japanag Kelurahan Tabiang Banda Gadang ini sebagai destinasi wisata sejarah.
Keberadaan lubang japang di wilayah ini rupanya tidak hanya satu. Ada banyak lubang japang yang bahkan sudah beralih menjadi tempat pembuangan sampoah bagi masyarakat. Ketidakpahaman masyarakat ini menjadi salah satu bagian penting yang perlu dilakukan agar rencana ini dapat berjalan dengan baik. Selain itu, mencerdaskan masyarakat lewat penyuluhan agar menjaga cagar budaya atau peninggalan sejarah ini dijadikan salah satu agenda pengabdian tim FIB Unand tahun ini.
Berada di lereng perbukitan, menjadikan salah satu lokasi lubang japang ini memliki pesona tersendiri. Kota Padang dapat dipandang dari puncak perbukitan yang tidak terlalu sulit dilalui. Lubang japang dengan atributnya, termasuk bunker-bunker, diibaratkan sebagai mutiara yang masih tertimbun dan perlu digali agar kilaunya bisa dinikmati banyak orang.
“Yang jelas, kita dari perguruan tinggi akan berperan serta dalam melakukan upaya untuk menjadikan lubang japang sebagai destinasi wisata baru di Kota Padang,” tegas Dr. Ike Revita.
No comments: